tirto.id - Situs pribuminews.co.id pada 19 Mei 2018 pukul 16.29 IB memuat sebuah artikel berjudul "Jhon Paul Ivan Ciptakan #2019GantiPresiden Begitu Syahdu dan Meninju". Artikel ini menulis John Paul Ivan, mantan gitaris band rock Boomerang, disebut-sebut sosok di balik lagu "#2019GantiPresiden". Berita tersebut bahkan menyebut Ivan berganti nama menjadi “Jhon Sang Alang”.
Beberapa jam setelah pribuminews.co.id mengunggah artikel tersebut, akun Instagram John Paul Ivan memberi postingan klarifikasi bantahan. Jelang tengah malam, Ivan memposting: TOLONG DITINDAK ini account nya PRIBUMINEWS.CO.ID termasuk yang menyebarkannya, yang sudah bikin pelecehan berita ngawurrrr... Bangsat ini orang, mau minta di bogem mentah muka nya... Ayo saya tunggu Kamu, jangan jadi BANCI JANCOK Colek @divisihumaspolri @cybercrime.id @kabarkan_org.
Postingan itu juga menampilkan cuplikan gambar seorang pengguna Facebook yang telah membagi link berita soal lagu "#2019GantiPresiden".
Lagu "#2019GantiPresiden" di Youtube
Jika artikel pribuminews.co.id hanya menampilkan embed rekaman suara lagu "#2019GantiPresiden", platform Youtube yang membuat viral lagu tersebut. Melakukan telusur di YouTube dengan kata kunci "John Paul Ivan ganti presiden" hingga 20 Mei 2018 pukul 11.00, paling tidak ditemukan sekitar 38 video. Dengan catatan: penelusuran menggunakan saringan tanggal unggah "minggu ini" dan mengurutkan berdasarkan "tanggal upload".
Berdasar saringan itu, akun bernama Tengku Young mengunggah video musik lagu "2019 Ganti Presiden" di YouTube pada 19 Mei 2018. Video musik dari akun ini terlacak sebagai video pertama yang diunggah ke YouTube. Melalui YouTube Data Viewer dari Amnesty International dapat diketahui jam unggah video itu pukul 21.02. Awalnya video dari akun itu menyebut lagu "2019 Ganti Presiden" sebagai lagu John Paul Ivan Boomerang. Video inilah yang jadi rujukan beberapa duplikasi video lain di YouTube.
Namun, per hari ini, terjadi perkembangan lain. Pada Minggu siang, 20 Mei 2018, pukul 11.00, koreksi judul dilakukan. Akun Tengku Young memberi judul "Lagu 2019 Ganti Presiden - Ralat John Sang Alang Bukan John Paul Ivan Boomerang". Ralat ini sekaligus menjawab pencipta lagu ini bukanlah JPI—inisial populer Ivan—melainkan John Sang Alang.
Konfirmasi John Paul Ivan
Ivan membantah menciptakan lagu "#2019GantiPresiden". Ia baru tahu namanya dicatut sebagai pencipta lagu pada hari Sabtu malam (19/5). Ia mengaku kaget ketika diberitahu oleh kakak Roy Jeconiah, rekan satu band di Boomerang.
"Pertama kali tahunya dari kakaknya Roy. Ini ada berita [sembari mengirimkan link yang dimaksud]. Hah, aku lihat apaan ini? [ekspresi kaget] Aku lihat judulnya saja. Dengan hashtag 2019 ganti presiden. Wah ini enggak bener," kata Ivan kepada Tirto (20/5).
Video lagu yang beredar itu sempat dilihatnya. Ia sepakat lagu itu sarat muatan politik. Sayangnya, siapa sosok di balik lagu ataupun video itu memang tidak ditampilkan secara jelas. Ivan menganggap ketidakjelasan itu sebagai kesengajaan.
"Saya sempat lihat videonya. Orangnya memang tidak ditunjukkan. Sosoknya tidak ditunjukkan. Isi lagunya, kan, sangat bermuatan politik," kata gitaris asal Surabaya ini.
Tak cuma kakak Roy yang menanyakan soal lagu itu kepada Ivan. Banyak teman, penggemar, dan rekan sesama musisi yang mengklarifikasi ke Ivan. Agar praktis dan menjawab pertanyaan banyak orang, Ivan memposting klarifikasi di Instagram. Ia ingin menjelaskan ia tak punya hubungan apa pun dengan lagu "#2019GantiPresiden". Ivan bahkan mempersiapkan langkah hukum untuk menyikapinya.
"Aku langsung bikin counter, bahwa ini enggak bener. Habis itu aku konsul ke temen-temen pengacara. Dari pengacara, saya akan kirim somasi. Kalau tetap tidak ada tanggapan, saya akan lanjut ke laporan," tegas Ivan.
Terkait sosok Jhon Sang Alang yang disebut sebagai pencipta lagu itu, Ivan belum bisa memastikannya. "Kalau John Sang Alang itu aku ngerti, orang Bekasi. Saya kenal orangnya. Tapi apa dia yang bikin lagu atau bukan? Saya enggak ngerti," ujar Ivan.
Konfirmasi Dari Jhon Sang Alang
Pada 10 Mei 2018, akun Facebook bernama Sang Alang menulis status bahwa ia akan menulis lagu berjudul "2019GantiPresiden". Jhon Sang Alang, yang namanya sedang ramai dibicarakan ini, adalah CEO Sinergi Asia Sejahtera, sebuah perusahaan media periklanan di Bekasi. Selain itu, Alang disebut-sebut sebagai musikus, bahkan pernah menang dalam sebuah kompetisi musik di Jabodetabek pada 1987.
Kepada Tirto (20/5), ia mengaku memang pencipta lagu "#2019GantiPresiden". Ia berencana akan merilis lagu itu setelah Idulfitri 2018.
"Sebenarnya itu, kan, belum selesai. Mixing pun belum selesai. Cuma ada pihak yang ngebocorin ke media terus jadi viral begini. Padahal lagunya belum selesai," ucap Alang.
Ia mengaku tidak terlibat soal kekeliruan atribusi yang sempat menyeret nama Ivan. "Saya juga enggak tahu siapa yang memulai [memviralkan] itu. Saya enggak tahu," ujarnya.
Ia membenarkan pernah menulis status di akun Facebook Suara Alang pada 10 Mei 2018. Namun, konteksnya hanya sebagai gimmick untuk strategi memancing respons atas lagu itu.
Alang menyatakan hanya berusaha menceritakan kondisi ekonomi yang dirasakan cukup susah. Sebagai musikus, ia menuangkan ekspresinya dengan membuat lagu bertema kritik sosial.
"Saya tidak ada pesanan politik, karena saya bukan orang politik. Saya bukan partisan partai atau simpatisan. Jadi memang lihat situasi saja. Situasi kekinian ini, kan, memang ekonomi susah, kerjaan memang susah. Ya sudah, saya bicara saja. Sebagai musikus, saya bicara, saya punya ruang itu," tegasnya.
Sekalipun Alan menegaskan lagu itu bukan pesanan partai politik, beberapa pihak dari kalangan politik diketahui telah mendengarkan lagu "#2019GantiPresiden" tersebut.
"Prabowo sendiri denger, Mardani Ali Sera denger juga, dari pagi Neno Warisman juga hubungi saya," katanya.
Kesimpulan
Berdasarkan pelacakan dan konfirmasi, artikel dalam situs pribuminews.co.id menampilkan informasi yang salah (false). Artikel memberi informasi keliru soal sosok pencipta dan penyanyi dalam lagu #2019GantiPresiden.
Redaksi pribuminews juga telah mengklarifikasi kesalahan informasi sebelumnya. Begitu pula dengan beberapa akun YouTube. Bahkan, salah satu akun yang pertama mengunggah video turut memperbaiki kesalahan informasi dengan mencantumkan ralat.
Sayangnya, informasi keliru yang sudah beredar ini masih terus bergulir di media sosial. Apalagi isu #2019GantiPresiden selalu memiliki potensi viral dalam percakapan media sosial. Masalah lain, isu #2019GantiPresiden juga rawan menjadi bahan politisasi termasuk mudah menjadi bahan disinformasi, fitnah, dan polemik.
Tirto mendapatkan akses pada aplikasi CrowdTangle yang memungkinkan mengetahui sebaran sebuah unggahan (konten) di Facebook, termasuk memprediksi potensi viral konten tersebut. Akses ini bagian dari realisasi penunjukan Tirto sebagai pihak ketiga dalam proyek periksa fakta.
News Partnership Lead Facebook Indonesia, Alice Budisatrijo, mengatakan alasan pihaknya menggandeng Tirto dalam program third party fact checking karena Tirto merupakan satu-satunya media di Indonesia yang telah terakreditasi oleh International Fact Cheking Network sebagai pemeriksa fakta.
Editor: Zen RS